Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Aku mencintaimu karena Allah, Pak..
Walaupun lisan ini tak kuasa melahirkan kata-kata itu, tapi Allah Mahatahu besar cintaku padamu
Engkau yang mengajarkanku berlaku sederhana, merasa cukup dengan yang sudah ada
Engkau yang mengajarkanku untuk berdiri di atas ‘kaki sendiri’, menjadi kuat meski harus sendiri
Engkau yang mengingatkanku akan kuasa Allah
Engkau yang mengajarkanku untuk tersenyum meski (mungkin) menerima perlakuan (orang) terhadapmu yang tak menyenangkan
Dan masih banyak lagi…
Semua itu, seringkali kaulakukan tanpa mendiktekannya padaku
Tapi, kau mencontohkannya lewat perilakumu
Ada banyak kenangan manis bersamamu
Saat (pergi) berdua denganmu
Bertukar pikiran, canda, dan tawa
Meski tak selalu
Meski hanya di waktu tertentu
Aku menyukai seni memerintah khas-mu
Memerintah dengan tanya
Kau seperti mengajariku untuk peka dengan kode 😀
Maka, aku akan menjadi cemas dan merasa (ada yang) salah ketika perintahmu bukan dalam bentuk tanya
Kau tahu cara menaklukkan hatiku yang (sering) keras dan kaku
Kau tahu betul tabiatku (meski Allah jauh lebih tahu darimu)
Aku sadar, masih ada beberapa hal yang kuharapkan (ada) padamu
Agar kau begini
Agar kau begitu
Dan sebagainya…
Aku memohon bantuan Allah dengan segala cara-Nya dan semua bala tentara-Nya untuk menggerakkanmu
Karena aku tak bisa mendiktemu, tak pantas, kau saja (yang lebih pantas melakukannya) jarang sekali melakukannya padaku
Aku memohon, semoga Allah memberikan banyak limpahan kebaikan atasmu
Aku pasti akan selalu merindukanmu dan ingin terus menjadi putri kecil bagimu
Ah ya, aku hampir lupa, aku juga akan berusaha membanggakanmu di dunia dan (tentunya) di akhirat, in syaa Allah
Semoga Allah, dengan bala tentara dan cara-Nya, menolongku, menolong kita